Baca Juga: Kajari Abdya Bahas UMKM Menuju Desa Mandiri
Padahal memberikan sumbangan untuk peminta- minta di jalan, apalagi sampai mengganggu ketertiban berlalulintas hukumnya sudah pada tingkat haram.
Semestinya apabila ada yang meminta-minta di jalan jangan langsung diberikan seribu dua ribu. Tanya dulu apa kebutuhan.
"Kalau meminta minta untuk makan, berikan nasi. Kalau alasan mengemis karena butuh baju sekolah anak, ditanya saja tempat anak itu bersekolah. Hubungi sekolah. Bila ada kemudahan dibantu ke sekolah anak itu. Jangan diberikan seribu dua ribu di jalan. Tidak akan selesai masalah. Untuk menertibkan hal ini, tugas Pemerintah,"ujar Ustaz Masrul Aidi.
Baca Juga: Kodim 0107 Aceh Selatan Gelar Kesemaptaan Priodik II Tahun 2023
Ustaz itu juga mengatakan geram dengan ulah segelintir orang yang mencari sumbangan di jalan.
Kata ustaz cara semacam itu bisa menjatuhkan citra ulama.
"Kesal juga. Mereka cari sumbangan pakai baju santri. Kadang juga pakaiannya sama dengan yang digunakan ulama. Mengapa tidak pakai baju tentara, seragam polisi atau baju pejabat. Ini baju santri, baju ulama yang dipakai. Cara mereka semacam itu memalukan ulama. Tolong Pak Kapolres ditertibkan. Ini saya katakan mumpung ada Bapak Kapolres di sini,"ujarnya.
Baca Juga: Lapak Judi Tembak Ikan dan Laga Ayam Digrebek Polisi
Selain itu ustaz Masrul Aidi itu mengajak untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW termasuk ketika makan.
Sementara Wamen Kominfo Nezar Patria yang tiba di Kantor PWI Aceh di Simpang Lima Banda Aceh bersama Sekda Aceh Bustami Hamzah berkenan melakukan potong pita. Setelah itu Nezar Patria diarahkan ke sebuah ruangan untuk menikmati kenduri maulid dengan menu kuah beulangong, masakan khas Aceh. (AJ)
