Realitasonlinen.id - Aceh Tenggara | Pekerjaan patching atau tambal sulam yang telah dikerjakan oleh Balai Pemeliharaan Jalan Nasional (BPJN) pada 2024 melalui pejabat pembuat komitmen (PPK) 35 di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) terkesan asal-asalan dan tidak serius dalam menangani pekerjaan tersebut. Kondisi itu tampak dari Kecamatan Babul Makmur, Kecamatan Lawe Sigala-gala tepatnya di Desa Tanah Baru.
Hal senada diungkapan Dahrinsyah selaku Ketua Barisan Sepuluh Pemuda Aceh Tenggara saat menjawab pada Rabu (18/12/2024). Kata dia penambalan yang telah dikerjakan oleh BPJN Aceh pada 2024 yang bernilai miliaran rupiah terkesan asal jadi alias asal-asalan dan tidak sesuai dengan langkah-langkah kerja dan tidak sesuai prosesdur.
"Buktinya, dari pengamatan kami sebagai pengguna jalan, melihat bahwa lubang yang akan dipatching langsung ditutup dengan aspal. Seharusnya lubang yang akan dipacthing harus dicutting persegi empat terlebih dahulu, kemudian dibongkar dengan memakai Jack Hummer serta dibersihkan kembali," katanya.
Baca Juga: Menginspirasi, Rahmayani Guru MIN 3 Asahan Pemberantas Buta Al-Qur'an di Desa Pulau Rakyat
"Jadi sebelum ditutup atau di patching dengan aspal, terlebih dahulu harus disiram dengan lapis perekat seperti prime coat. Barulah ditutup dengan Aspal dan di padatkan kembali," sambungnya.
Dijelaskannya, lubang-lubang yang saat ini sudah ditambal, ini tidak sesuai prosedur dan langkah-langkah kerja. Seperti buktinya, lubang yang sudah dipatching tepatnya di Desa Tanah Baru, sudah pecah dan retak, padahal baru beberapa hari ditambal.
Baca Juga: Disebut-sebut Jadi Calon Ketua KONI Sumut, Yusriando Ngaku Kaget
Ini di khawatirkan semua titik-titik lubang yang sudah dipatching bisa kembali rusak dan hanya bertahan dalam beberapa hari saja.
"Untuk itu kami minta kepada pihak BPJN Aceh agar serius dan mengevaluasi kinerja PPK 3.5 di Kabupaten Aceh Tenggara yang bekerja asal-asalan," tegasnya.