bogor

DPRD Terima Draft RAPBD Kota Bogor 2026, Pembahasan Fokus pada Penyesuaian TKD

Jumat, 14 November 2025 | 12:57 WIB
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyerahkan draft RAPBD 2026 kepada Ketua DPRD Kota Bogor dalam rapat paripurna. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Kota Bogor | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menerima draft Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dalam rapat paripurna pada Rabu (12/11/2025). Draft tersebut menjadi dasar pembahasan awal penyusunan anggaran daerah tahun mendatang.

Berdasarkan dokumen RAPBD 2026 dan KUA-PPAS 2026 yang telah disepakati sebelumnya, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp2,9 triliun, sementara belanja daerah mencapai Rp3 triliun. Pembiayaan netto tercatat sebesar Rp102 miliar, dengan SILPA tahun berjalan berada pada posisi nihil.

Baca Juga: Konflik Lahan yang Libatkan PT Hadji Kalla, Menteri Nusron: Eksekusi Sengketa Tanah Ranah Pengadilan BPN Fokus Administrasi

Namun, penyusunan anggaran tahun 2026 menghadapi tantangan signifikan akibat adanya isu pengurangan Transfer Keuangan Daerah (TKD) sebesar Rp253,4 miliar. Kondisi ini mendorong Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kota Bogor dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor untuk langsung menggelar rapat kerja setelah paripurna guna menyesuaikan program prioritas dengan kapasitas fiskal daerah.

Ketua DPRD Kota Bogor, Dr. Adityawarman Adil, menyatakan bahwa penurunan TKD dan potensi defisit harus direspons dengan penyelarasan program dan optimalisasi pendapatan asli daerah. “Dengan adanya isu pengurangan TKD dan defisit, kami DPRD Kota Bogor langsung menggelar rapat kerja dengan Pemkot untuk menyusun program yang sesuai kebutuhan masyarakat dan kekuatan finansial daerah,” ujarnya.

Baca Juga: Triton Makin Diminati Berkat Tenaga Besar, Fitur Kabin Kekinian, Serta Ketangguhan di Medan Berat Meski Tetap Memiliki Kekurangan

Dalam draft RAPBD 2026, Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp1,7 triliun untuk menutup kekurangan akibat penurunan TKD. Alokasi belanja prioritas meliputi sektor pendidikan sebesar Rp849 miliar, sektor kesehatan Rp649 miliar, serta belanja pegawai sebesar 25,99 persen sesuai perhitungan pada SIPD.

“Peningkatan PAD menjadi kunci penutup penurunan TKD. Kami ingin memastikan anggaran tetap fokus pada pelayanan dasar yang menjadi fondasi pencapaian kinerja Pemkot Bogor dan RPJMD,” tambah Adityawarman.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa APBD 2026 menjadi anggaran pertama pada periode pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin. Karena itu, penyusunan anggaran diarahkan untuk memperkuat visi dan misi “Bogor Beres - Bogor Maju.”

Baca Juga: Penutupan Latsar Calon PNS Angkatan II di Cikeas, Sekjen ATR BPN Ingatkan soal Kebugaran Fisik dan Mental ASN

Dedie juga memaparkan kebutuhan anggaran untuk program unggulan tahun 2026, di antaranya:

* Bogor Cerdas (pendidikan): Rp99,2 miliar

* Bogor Lancar (infrastruktur & transportasi): Rp126 miliar

* Bogor Sejahtera (kesejahteraan sosial): Rp21,8 miliar

* Bogor Sehat (kesehatan): Rp169,2 miliar.

Halaman:

Tags

Terkini