Langkat - Realitasonline.id | Pasca terjadinya bentrokan dua OKP di Desa Beruam Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Minggu kemarin (9/7/2023), Polisi berhasil mengamankan 2 orang OKP .
Kedua anggota OKP yang diamankan, Ap alias Goseng (27) warga Banten Kelurahan Pekan Kuala dan LG (46) warga Perpulungen Desa Namo Mbelin Kecamatan Kuala.
Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat melalui Kasi Humas AKP S Yudianto mengatakan, kedua pria tersebut diamankan dan ditahan di Polres Langkat, karena diduga sebagai pelaku pelemparan batu kepada rombongan FKPPI dan Polisi, mengakibatkan terjadi bentrok dua OKP tersebut.
Baca Juga: Polres Aceh Selatan Gelar Operasi Patuh Seulawah 2023
Akibat dari bentrokan tersebut, menewaskan Simson Sembiring alias Bagong (41) merupakan Ketua PAC IPK Kecamatan Batang Serangan sekaligus Ketua FSPTI-KSPSI pimpinan Sejarahta Sembiring.
Akibat lemparan batu tersebut, seorang anggota Sat Intelkam Polres Langkat bernama Risky Akbar Harahap (30) warga Jalan MT Haryono Gg.Karim Link.III Kota Binjai, mengalami luka dibawah pelipis mata kanan, licet di bawah hidung. Korban sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Kuala.
Sementara itu, salah seorang korban luka bacokan lainnya Sultan (21) anggota IPK Langkat, warga Jalan Ayahanda Medan mengalami luka sabetan senjata tajam pada bagian kepala, sempat dirawat di Puskesmas Kuala kemudian dirujuk ke RS Dahlia di Kecamatan Selesai.
Baca Juga: Halangi Jurnalis Meliput, PN Medan Vonis Rakes 1 Tahun Penjara
Berbagai elemen masyarakat Langkat berharap jajaran Polres bersikap tegas, transparan, profesional, jujur serta akuntabel, dalam menyikapi bentrokan antar dua OKP tersebut hingga memakan korban jiwa seorang tewas dari pihak IPK.
Sebab, ujar warga, Ketua dan pengurus serta anggota PC FKPPI, saat akan menggelar event motor cross Besadi Super Gasstrack 2023, bergerak menuju Desa Besadi Dusun Mberlagan Kecamatan Kuala, diduga seluruhnya sudah mempersiapkan diri dengan senjata tajam disimpan di dalam mobilnya masing-masing.
"Jangan hanya anggota satu OKP ditangkap, tapi dari OKP yang lain juga harus ditangkap, karena jelas-jelas telah menyiapkan senjata tajam luput dari pertanggungjawaban hukum," ujar warga yang gerah melihat sepak terjang OKP notabene organisasi milik anak-anak Purnawirawan/TNI/Polri ini.
Dulu, ungkap warga, setiap yang akan bergabung ke FKPPI wajib harus menunjukkan Skep pekerjaan orang tuanya sebagai TNI/Polri aktif atau Purnawirawan. Namun sekarang OKP tersebut di Kabupaten Langkat/Kota Binjai diduga banyak diisi preman-preman.