Dari sana saya melihat langsung bagaimana perjuangan dan pengorbanan guru guru yang ada di daerah-daerah pelosok untuk mengajar.
Banyak kesulitan dan tantangan yang harus mereka hadapi,” kata Desy. Selain itu Desy juga merasa senang karena saat melaksanakan Program Kampus Mengajar, ia telah diangkat menjadi anak oleh warga di daerah Biru-Biru.
“Warga di sana memang baik-baik semua. Kami disambut dan diperlakukan dengan sangat baik selama melaksanakan kegiatan di sana. Kami juga jadi lebih mengenal adat budaya Karo sepanjang bertugas di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Selain mendapatkan konversi SKS sebanyak 20 SKS, Desy juga beruntung karena melalui kegiatan tersebut ia jadi memiliki banyak teman baru yang berasal dari Program Kampus Mengajar di wilayah Sumatera Utara, juga keluarga baru.
Baca Juga: Bawaslu Bersama PWI Pematang Siantar, Sepakati MoU Sukseskan Pemilu 2024
Banyak hal yang sudah dilakukan Desy selama masa Kampus Mengajar berjalan, seperti melaksanakan program yang telah dirancang bersama tim yang ditempatkan di SD tersebut.
“Adapun program kami selama berada di SDN 101810 Biru biru di antaranya melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan Deli Serdang, observasi sekolah, melaksanakan PreTest AKM kelas dan masuk dalam Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS).
Untuk program kerja literasi, di antaranya memberikan les tambahan membaca, pembelajaran di luar kelas mengenai pengenalan bagian tubuh tumbuhan dan pembuatan kerajinan tangan.
Selain itu juga ada program kerja numerasi, adaptasi teknologi, sustainable development goals, serta menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi,” papar Desy.
Untuk menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi, Desy dan teman-temannya ikut mendirikan pojok baca dan membuat majalah dinding, dua hal yang berperan besar dalam meningkatkan minat baca di tengah masyarakat.
Sedangkan program sustainable development goals diawali dengan kampanye membawa bekal untuk mengurangi sampah, sosialisasi penanaman bunga pada wadah bekas, pemanfaatan kertas buram dan menjalankan program seni tari.
Melatih Soft Skill
Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Fitri Ramadani Pohan, mahasiswi Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian USU.
Keikutsertaannya dalam Program Kampus Mengajar dimulai dari pengumpulan berkas-berkas administrasi seperti biodata dan transkrip nilai, serta beberapa dokumen pendukung lainnya untuk diseleksi. Dilanjutkan dengan menunggu pengumuman kelulusan mbkm kampus mengajar.
Baca Juga: CATAT! inilah Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2023