Medan - realitasonline.id| Gubernur Edy Rahmayadi dalam LKPj Akhir Tahun Anggaran 2022 pada Sidang Paripurna di gedung DPRD Sumut mengatakan 14 penghargaan selama periode 2022 diraih Pemprov Sumut.
14 penghargaan itu di antaranya Penghargaan gerakan ekonomi kreatif nasional (Gekrafs) oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Indeks pencegahan korupsi tertinggi dari Komisi Pemberantasan Korupsi dengan kategori pemerintah daerah dengan sektor indeks monitoring, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK karena dinilai berhasil atas implementasi rencana aksi dalam laporan keuangan tahun anggaran 2021 dengan total raihan 8 kali secara berturut dari tahun 2014.
Penghargaan lainnya Growing Indonesian’s Digital Ecosystem untuk pelayanan terbaik, Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Penghargaan atas komitmen pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN), Penghargaan penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan (P.21), anugerah KPAI 2022 atas komitmen terhadap perlindungan anak, Anugerah Meritokrasi yang kedua setelah 2021, Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi, Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman, dan lainnya.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Akui Masih Banyak Persoalan Kesenjangan di Sumatera Utara
Penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Utara masa jabatan 2019-2023, telah dijalankan sesuai dengan rencana kerja setiap tahunnya, dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2019-2023 yang menjadi pedoman dalam menyusun program dan kegiatan di masing-masing perangkat daerah untuk mewujudkan visi Sumatera Utara yang Maju, Aman dan Bermartabat, jelasnya.
Untuk laporan APBD periode 2022 Gubernur Edy menyampaikan besaran pendapatan tahun tersebut sebesar 101,1%, dimana dari target Rp12.459.352.172.672, realisasinya sebesar Rp12.596.009.416.643.
Hal ini berbeda dengan periode 2020 yang cenderung mengalami penurunan akibat bencana Covid-19. Namun mulai meningkat sejak 2021 dan 2022, melalui program pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Desa Se-Kabupaten Langkat Belum Terima Dana BLT DD Tahap Awal Tahun 2023
Kemudian belanja daerah yang dialokasikan sebesar Rp13.395.006.196.440, terealisasi sebesar Rp12.506.831.309.685 atau 93,37%, dimana arahnya masih dalam upaya pemulihan ekonomi dampak Covid-19, disamping prioritas pembangunan yang telah ditetapkan di Sumatera Utara dengan kondisi jumlah penduduk mencapai 15.115.206 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2021-2022 sebesar 1,21%.
Selanjutnya, indikator makro pembangunan provinsi sumatera utara kurun waktu 2019- 2023.
Artikel Terkait
Edy Rahmayadi Salut dengan Pusdiklat Pertina Sumut
HUT ke-77 Kabupaten Asahan, Edy Rahmayadi Sebut Ada Sejarah Besar di Bumi Rambate Rata Raya
Edy Rahmayadi Pastikan Tata Kelola Pemerintahan Sudah Baik dan Penuh Ketaatan
Gubernur Edy Rahmayadi Resmikan Mall Pelayanan Publik Kabupaten Asahan
Edy Rahmayadi Akui Masih Banyak Persoalan Kesenjangan di Sumatera Utara