Awas! Stres Dapat Membuat Wanita Kehilangan Kecantikannya Sampai Berkurang Kesuburannya

photo author
- Senin, 5 Februari 2024 | 20:19 WIB
Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Saat mengalami stres, tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam.
Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Saat mengalami stres, tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam.

realitasonline.id - Siapa tidak mengenal penyakit stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi yang baru.

Baca Juga: Penyakit yang Muncul Akibat Stres Berkepanjangan Pemicu Berbagai Penyakit yang Bisa Berakhir Fatal, Begini Cara Mengatasinya

Ketika menghadapi stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi ini membuat detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.

Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak. Saat mengalami stres, tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam.

Baca Juga: Istigfar! Yuk Selami Stres dengan Memahami Perbedaan Individu: Begini Penjelasannya

Satu lagi alasan mengapa Anda para wanita harus jauh-jauh dari stres. Sebuah studi menemukan bahwa stres dapat membuat wanita hilang kecantikannya hingga berkurang kesuburannya.

Dr Markus Rantala, Ph.D dari University of Turku di Finlandia menyebutkan, sistem daya tahan tubuh memiliki pengaruh erat terhadap penampilan seseorang dan stres adalah salah satunya.

Baca Juga: Jangan Biarkan Berlarut-larut! Lakukan 5 Cara Ampuh Ini Buat Atasi Stres

Sebelum menarik kesimpulan ini, Dr Markus meminta lebih dari 50 wanita Latvia untuk memotret diri mereka sendiri dan mengukur tingkat stres.

Mereka selama masa subur dan siklus menstruasi. Sedangkan 18 orang pria diminta untuk menilai foto-foto wanita tersebut dengan skala 0-11.

Hasilnya, wanita yang memiliki kadar stres rendah terlihat lebih menarik ketimbang wanita yang mengalami stres berkepanjangan.

dr Rantala seperti dikutip Medical Daily mengatakan, “Ini konsisten dengan studi pada manusia yang menemukan bahwa stres memiliki efek negatif bagi kesehatan, termasuk mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, penyakit jantung dan kerentanan terhadap kanker. Sinyal daya tarik wajah yang berpotensi untuk proses reproduksi juga dipengaruhi oleh hormon stres.”

Tubuh bisa memberikan reaksi positif atau negatif dalam merespon stres. Reaksi positif bisa berupa kemampuan beradaptasi, kewaspadaan yang meningkat, atau motivasi dalam menghadapi tantangan.

Sementara reaksi negatif ditandai dengan rasa cemas dan takut, yang dapat disertai dengan berbagai keluhan fisik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X