Perempuan berbaju merah yang sering terlihat menangis oleh pengguna Jalan Cibenjaran di sisi jembatan Komset itu ternyata perwujudan Wewe Gombel. Hantu ini sering meneror warga sekitar, tapi mengapa dia selalu menangis?
Realitasonline.id| Jalan Cibenjaran merupakan jalan alternatif yang menghubungkan antara Terminal Tegal dengan daerah Slawi.
Jalan alternatif ini dikenal masyarakat yang mendiami kawasan di sekitarnya sangat angker.
Terutama yang terdapat di wilayah Pedukuhan Komset, Sumur Panggang Tegal. Titik keangkeran yang sering mengganggu masyarakat setempat berpusat di sebuah jembatan yang terdapat di Pedukuhan Komset.
Menurut informasi yang dihimpun, di ruas jalan satu ini banyak orang yang melintas dan melihat sosok gadis berbaju merah yang sedang menangis di malam buta.
Baca Juga: Berburu Popok Wewe Gombel di Kuburan Jiwut, Bagaimana Ritual yang Harus Ditempuh?
Warga setempat yang kebetulan tahu bahwa di tempat tersebut merupakan tempat yang angker, jika akan melintasi jembatan tersebut maka akan membunyikan klakson atau mengerjapkan lampu dim sebagai tanda tegur sapa dengan penghuni gaib jembatan Komset.
"Meskipun saya melihat seorang perempuan sedang berjalan sendirian di tengah malam di sekitar jalan Cibenjaran itu saya tidak akan menghentikan kendaraan untuk menolongnya.
Bukannya apa-apa, saya takut kalau perempuan tersebut makhluk jadi-jadian penunggu jembatan Komset.
Saya banyak mendengar dari teman yang pernah diganggu makhluk halus sekitar jembatan Komset. Kata orang tua, makhluk cantik tersebut merupakan penjelmaan Wewe Gombel yang tinggal di jembatan Komset, papar Dodo, 23 tahun, yang mengenal baik tempat tersebut.
Kisah menarik yang berhasil dikonfirmasi mengenai hantu cantik berbaju merah yang menghuni Jalan Cibenjaran dialami Dedy, 28 tahun, seorang sopir angkutan sayur mayur dari para tengkulak yang ada di wilayah Kabupaten Brebes ke pasar Benjaran Slawi.
Baca Juga: Kisah Misteri: Wewe Gombel Setan Asal Semarang Suka Menculik Anak-anak Jelang Magrib
Seperti biasanya Dedy, setiap jam dua dini hari menjemput sayur mayur dari para tengkulak yang ada di Brebes untuk dibawa ke pasar Benjaran.
Biasanya pemuda ini mengambil jalur melewati Kecamatan Larangan. Tapi entah kenapa dini hari naas itu, ia ingin melalui jalur alternatif Jalan Cibenjaran.