Baca Juga: Perang Santet Dengan Parang Maya di Tanah Dayak Paling Dahsyat dan Sangat Mematikan (Bagian. 3)
Sepasang payudaranya sangat panjang hampir menyamai lututnya
"Mungkin itu yang dinamakan Wewe Gombel," kata Dedy.
Saat Dedy tahu bahwa perempuan tersebut bukanlah manusia melainkan hantu penunggu jembatan Komset, maka ia mengurungkan niatnya untuk turun dari truk nya.
Ia langsung tancap gas menuju Pasar Banjaran. Dalam hati ia berjanji tidak akan melewati tempat tersebut kalau malam hari.
Menurut warga setempat belakangan ini hantu penunggu jembatan Komset sering menyatroni beberapa rumah yang berada di dekat jembatan tersebut.
Hal ini dikuatkan oleh kisah yang dituturkan oleh Suprapto yang mempunyai rumah baru dengan radius 10 meter dari jembatan angker tersebut.
Malam itu Suprapto sedang bersantai dengan keluarganya sambil menyaksikan siaran televisi. Saat itu masih jam sembilan malam. Sayup-sayup ia mendengar rintihan suara perempuan dari luar rumah.
"Seperti suara perempuan sedang menangis," jelasnya.
Ia pun mengecilkan volume tv nya dan meminta keluarga yang lain untuk mendengar suara tangis tersebut.
Anehnya, semua orang yang berada di rumahnya mendengar tangis perempuan tersebut.
Sebagai kepala rumah tangga dan orang yang selalu siap melayani masyarakat setempat, maka Suprapto yang anggota kepolisian pun keluar.
Siapa tahu ada warga yang membutuhkan pertolongan? Pikirnya.
Anehnya, setelah sampai di luar rumah ia tidak menemukan apapun. Suara tangis perempuan yang tadi terdengar kentara sekali hilang ditelan angin malam.