Baca Juga: Bupati Tapsel : Budaya Menabung Benteng Hadapi Pinjol dan Judol
Pelatihan itu diberikan Sasa dengan Bahasa komunikasi yang sangat sederhana. Anak-anak diberi pengertian tentang apa itu menabung, tempat untuk menabung, manfaat menabung, serta bagaimana cara menabung yang baik.
Media penyampaiannya dengan papan tulis dengan gambar-gambar animasi yan dibuat semenarik mungkin. Tokoh-tokoh film anak-anak seperti Ipin Upin juga dihadirkan untuk menarik
perhatian anak-anak.
Kemudian, anak-anak yang hadir diberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana untuk memperdalam pemahaman mereka dalam menabung.
Anak-anak yang bisa menjawab dengan benar dihadiahi jajanan.
Celengan dari Bahan Daur Ulang
Respon warga desa atas kegiatan pelatihan gemar menabung yang digagas Sasa mendapat sambutan positip.
Sebagai langkah akhir dari kegiatan pelatihan gemar menabung, Sasa bersama warga desa yang memiliki anak-anak usia sekolah berinisiatip membuat celengan.
Celengan dibuat dari bahan-bahan daur ulang. Seperti kaleng bekas, botol minuman bekas, tapi ada juga yang membuat celengan dari tanaman bambu yang memang banyak tumbuh di desa Sasa.
Baca Juga: Indeks Menabung Konsumen Melemah, LPS: Pengeluaran Rumah Tangga Meningkat, Biaya Pendidikan Naik
Menabung di CIMB Niaga
Sasa mengakui bank CIMB Niaga tidak ada di desa mereka. Kantor perbankan itu adanya di Kota Lubuk Pakam tepatnya di Jalan Dr Sutomo.
Meski cukup jauh dari desa mereka, Sasa bersama warga desa lainnya tak surut untuk menabung. Mereka mengatasinya dengan cara setiap dua minggu atau satu bulan sekali mendatangi kantor perbankan tersebut.
Terkadang juga jika ada pekanan pasar ternak, warga desanya menyempatkan datang ke bank itu untuk menabung.
Menurut Sasa, membuka tabungan di CIMB Niaga juga tidak sulit, karena mereka dilayani dengan ramah oleh staf perbankan tersebut, dan juga penjelasannya mudah dipahami.
