Realitasonline.id | Kebangkitan industri otomotif China beberapa tahun terakhir membawa nama Chery Automobile ke sorotan global. Produsen mobil asal Anhui, Tiongkok, ini berhasil mencatat lonjakan produksi hingga 189% pada 2025 berkat strategi ekspansi global yang agresif.
Salah satu kawasan yang menjadi fokus utama adalah Asia Tenggara, dan di dalamnya, Indonesia menempati posisi strategis.
Namun, seberapa besar peran Indonesia dalam laju produksi Chery, dan mungkinkah negara ini menjadi basis produksi utama Chery di kawasan ASEAN?
Baca Juga: Inovasi Desain dan Teknologi: Daya Tarik Baru Mobil China di Pasar Global
1. Indonesia: Pasar Otomotif Terbesar di Asia Tenggara
Sebagai negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Setiap tahun, lebih dari satu juta unit kendaraan baru terjual di pasar domestik. Angka ini menjadikan Indonesia target utama bagi produsen global yang ingin memperluas pangsa pasar di kawasan.
Bagi Chery, potensi pasar ini sangat menarik.
Setelah sempat absen selama beberapa tahun, Chery kembali resmi ke Indonesia pada 2022 dengan peluncuran SUV Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda 5. Ketiganya disambut baik karena menawarkan kombinasi desain futuristik, fitur modern, dan harga kompetitif formula yang sangat cocok dengan karakter konsumen Indonesia.
Kinerja positif ini memperkuat keyakinan Chery bahwa Indonesia bukan hanya pasar potensial, tetapi juga bisa menjadi pusat produksi strategis untuk Asia Tenggara.
Baca Juga: Mobil SUV Jadi Andalan: Mengapa Chery Fokus di Segmen Ini?
2. Investasi dan Rencana Jangka Panjang Chery di Indonesia
Chery tak sekadar menjual mobil di Indonesia. Mereka telah mengumumkan komitmen investasi otomotif jangka panjang dengan fokus pada lokalisasi produksi dan transfer teknologi.
Pabrik perakitan Chery di Bekasi menjadi langkah awal dari strategi tersebut. Dalam tahap pertama, Chery melakukan perakitan lokal (CKD) untuk model Tiggo dan Omoda, dengan target tingkat kandungan lokal (TKDN) yang terus meningkat. Langkah ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Dalam jangka menengah, Chery berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik (EV) di kawasan ASEAN. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong pengembangan industri kendaraan listrik melalui insentif fiskal dan infrastruktur baterai nasional.
Baca Juga: Chery vs Brand Jepang: Apakah Dominasi Jepang di Pasar otomotif Asia Mulai Terancam?
3. Daya Tarik Indonesia di Mata Investor Otomotif China
Ada beberapa alasan mengapa Indonesia sangat menarik bagi investor seperti Chery. Pertama, infrastruktur industri yang semakin matang termasuk ekosistem rantai pasok komponen dan tenaga kerja terampil di sektor otomotif. Kedua, ketersediaan bahan baku baterai seperti nikel menjadikan Indonesia kandidat ideal untuk pengembangan mobil listrik dan hybrid.
Selain itu, posisi geografis Indonesia yang strategis memungkinkan produk Chery diekspor ke berbagai pasar ASEAN dengan biaya logistik rendah. Ditambah lagi, adanya perjanjian perdagangan bebas di kawasan (AFTA) memberikan keuntungan tarif ekspor yang kompetitif.
Semua faktor ini menjadikan Indonesia bukan hanya pasar penting, tetapi juga pintu gerbang produksi untuk ekspansi Chery di Asia Tenggara.
Baca Juga: Pasar Ekspor Jadi Kunci Strategi Cerdas Chery Menaklukkan Eropa dan Asia Tenggara
4. Kolaborasi dan Transfer Teknologi: Langkah Menuju Kemandirian Produksi
Chery juga mulai membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak di Indonesia, termasuk pemasok lokal dan lembaga pendidikan vokasi. Tujuannya jelas memperkuat kapasitas produksi nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang otomotif.
Lewat kolaborasi ini, Chery ingin menciptakan ekosistem industri otomotif yang berkelanjutan, di mana komponen lokal dapat digunakan secara lebih luas dalam proses produksi. Ini tidak hanya menguntungkan Chery, tetapi juga mempercepat kemajuan sektor otomotif nasional.