Jika target lokalisasi tercapai, Indonesia berpotensi menjadi basis produksi ekspor utama Chery untuk pasar Asia Pasifik, terutama untuk model SUV dan mobil listrik.
Baca Juga: Chery dan Dominasi Mobil Listrik: Sinyal Perubahan Arah Industri Otomotif Global?
5. Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski prospeknya cerah, jalan menuju status “hub produksi regional” tidak tanpa tantangan. Indonesia perlu memastikan stabilitas regulasi, ketersediaan infrastruktur logistik yang efisien, serta dukungan kebijakan jangka panjang agar investor seperti
Chery merasa aman menanamkan modal lebih besar.
Selain itu, persaingan dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam juga cukup ketat, terutama dalam hal insentif industri EV dan ekspor otomotif.
Namun, dengan dukungan pemerintah, komitmen investasi berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas produksi, Indonesia berpotensi besar menjadi pusat manufaktur utama Chery di Asia Tenggara dalam waktu dekat.
Baca Juga: Rahasia di Balik Lompatan Produksi Chery 189%: Efisiensi, Teknologi, atau Model Baru?
6. Indonesia Menuju Pusat Produksi Chery di ASEAN
Keputusan Chery untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga strategi jangka panjang yang sejalan dengan peta pertumbuhan industri otomotif global.
Dengan pasar yang besar, sumber daya melimpah, dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap mobil listrik, Indonesia memiliki semua elemen penting untuk menjadi basis produksi utama Chery di Asia Tenggara.
Jika strategi ini berjalan sukses, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan label “Made in Indonesia” akan menghiasi ribuan unit mobil Chery yang diekspor ke seluruh dunia.(KN)
