Labuhanbatu - Realitasonline.id | Warga pesisir pantai Kabupaten Labuhanbatu tepatnya di Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir, Provinsi Sumut mengeluh.
Pasalnya, di tengah masyarakat beredar luas Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru namun hasil oplosan yang akrab disebut Minyak "Tak-Tak".
Hal ini merupakan campuran dari sebahagian Pertalite diaduk dengan salah satu jenis minyak entah apa nama sebenarnya, kemudian ditambah lagi zat pewarna berbahan tepung guna menciptakan warna persis seperti Pertalite aslinya.
Baca Juga: Perjuangan Tiada Akhir Bang Dr Marahalim Harahap, Ketua PWNU Sumut
Keluhan warga dimaksud bukan tidak beralasan, sebab kenderaan roda dua milik para warga itu akan lebih cepat rusak dan masuk bengkel (boring atau bongkar mesin) akibat BBM yg digunakan bukan standart pemerintah.
Selain itu, munculnya BBM "Tak-Tak" dan beredar di wilayah itu disebabkan oleh tidak adanya Stasiun Pengisian Bahan umum (SPBU) yang beroperasi hingga saat ini, situasi ini menjadi peluang bagi warga berniaga BBM.
Kalaupun ada yang beroperasi semisal seperti Pertashop hanya satu pompa serta menyediakan BBM jenis Pertamax, sementara warga mencari dan membutuhkan BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Baca Juga: Launching Kartu Kredit Pemerintah Daerah, Begini Kata Bupati Tapsel
Hal itu disampaikan S. Pohan (50), warga yang tinggal di Ajamu kecamatan Panai Hulu itu, Selasa (11/10) siang, kepada wartawan di salah satu tongkrongan Negerilama Kecamatan Bilah Hilir.
"Minyak Tak-Tak beredar luas di sana, orang tertipu, warna dan harga sama dgn pertalite, tetapi palsu, harganya beda tipis dengan pertalite asli," ungkap Pohan.
Lebih lanjut diungkapkan Pohan, bila hal ini tidak segera dihentikan, maka hampir dapat dipastikan warga pemilik kenderaan roda dua semakin banyak yang akan menjadi korban.
Baca Juga: Aulia Rachman Katakan Pemko Medan Terus Tingkatkan Kualias UHC JKMB dan Capaian Realisasi PAD
Oleh sebab itu pihaknya berharap, Aparat Penegak Hukum dengan segera dapat menutup praktik culas yang sudah dan akan merugikan para pengguna BBM lainnya.
Terkait hal tersebut Kapolsek Panai Tengah Iptu Hasiholan Naibaho melalui Kanitres Iptu Dullas Samosir ketika dikonfirmasi melalui selularnya, Rabu (11/10) sore kepada wartawan mengatakan akan dilakukan cek dan ricek, sehingga akan ditemukan hulu dan hilirnya.