Realitasonline.id | HUMBAHAS - Proyek pengerjaan perbaikan jalan lintas Siborongborong-Dolok Sanggul disinyalir sangat minim dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Bahkan, nilai pagu pekerjaan disebut sekitar Rp51 miliar itu tidak didukung dengan papan proyek.
Kondisinya, tali pembatas proyek penggalian jalan sangat minim dan nyaris sulit ditemukan.
Baca Juga: Jelang Operasi Patuh Seulawah 2024, Polres Bireuen Gelar Apel Pasukan
Belum lagi material proyek yang kerap menutupi bagian tepi badan jalan. Penomena ini menjadi ancaman setiap harinya dialami oleh pengguna jalan.
Abidin Sihombing, pengguna jalan mengatakan, rekanan pengerjaan jalan terkesan arogan dengan membiarkan kondisi tadi berlarut hingga saat ini.
"Mulai dari pengerjaan tembok penahan hingga penggalian parit, sangat jarang dijumpai tali pembatas sebagai pengaman," katanya dengan kesal di lokasi, Senin 15/7/2024.
Bahkan, material proyek kerap bertumpah pada badan jalan tanpa berpikir tentang keamanan pengguna jalan, katanya lagi.
Pengguna jalan lainnya, Pasdo Sihombing menyebut bagian yang paling menjebak dalam proses pengerjaan jalan dan ketiadaan garis pengaman yaitu pada pengerjaan base.
Minggu kemarin, ada beberapa korban meskipun tidak fatal. Terjebak dipengerjaan base yang kondisinya sekira 20 hingga 30 Cm dibawah badan jalan karena ketiadaan garis pembatas, katanya.
Pada hari Minggu ini biasanya tidak ada pekerja maupun petugas yang stanby di lokasi, katanya.
Jhon Naipospos pemerhati dan pelaku kontruksi mengatakan secara khusus pelaksanaan K3 untuk konstruksi jalan dan jembatan sifatnya sudah menjadi keharusan.
K3 sudah menjadi acuan dan ketentuan bagi para penyelenggara konstruksi jalan dan jembatan.
Bahkan, K3 bukan hanya bagi pekerja juga untuk kenyamanan masyarakat.
