Wakil Bupati Deni Lumbantoruan mengatakan launching buku muatan lokal budaya Batak Toba dan juga program JTP-Dens Tapamajuma dan Saitapaias mampu menambah mutu pendidikan di Taput.
Deni yang pernah mengecap pendidikan di Inggris dan Jepang mengungkapkan program Tapaias berlatarbelakang bersihnya jalan protokol di Jepang, Singapura, Korea dan Australia.
"Masyarakat disana sudah sadar akan kebersihan, kita bermimpi Taput akan seperti itu. Nah, kasek, guru penggerak dan praktisi pendidikan yang hadir dapat jadi motivator disekolahnya masing-masing," pintanya.
Ke depannya, Deni mengatakan Pemkab Taput akan merancang aplikasi Saitapaias untuk melihat progress yang dilakukan anak didik terhadap program tersebut.
"Tiga sampai enam bulan akan menjadi tolak ukur, buku panduan ini nantinya akan bisa diaplikasikan," imbuhnya.
Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional di Balai Kota, Rico Waas Ajak Masyarakat Majukan Kota Medan
Demikian juga Tapamajuma diharapkan akan mampu menstimulasi anak didik untuk mampu berhitung, membaca dan bercerita.
"Minat anak kita berhitung, membaca dan bercerita masih rendah dan kita berharap akan semakin meningkat," tambahnya.
Deni juga mengapresiasi para penulis buku muatan lokal budaya Batak Toba serta penerbit Erlangga.
"Kemajuan dunia pendidikan Taput tanggung jawab kita bersama , kami tidak mampu tanpa dukungan bapak ibu guru serta stakeholder pendidikan. Kita harap akan semakin banyak muncul penulis di Taput," pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi diikuti kurang lebih 900 guru, kepala sekolah dari tingkat PAUD hingga SMP yang merupakan dukungan penuh PT Erlangga.
Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar perlindungan anak terhadap kekerasan seksual menghadirkan kriminolog Prof. Dr. Yasmirah Mandasarih Saragih.
Penampilan Martorsa (bercerita) yang dibawakan Santun Elfina Tambunan pelajar kelas 2 SD Sigotom Pangaribuan menarik perhatian PT Erlangga dengan memberikan dukungan Rp2 juta dan kepada Kaseknya Rp500 ribu.
