Tarutung - realitasonline.id| Untuk mengatasi ketersediaan kebutuhan air baku dan mengatasi rawan air minum di Kecamatan Tarutung, Sipoholon dan Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara, oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat- Satuan Kerja Badan Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II),menggunakan dana APBN membangun jaringan pipa transmisi air baku dan reservoar.
Jaringan pipa transmisi sepanjang kurang lebih 13,2 km mulai dari sumber air lokasi Sipoholon (reservoar I) hingga ke Tangsi Tarutung (reservoar II). Sebagian panjang jalur pipa ditanam dibahu jalan dekat dengan rumah hunian masyarakat.
Terpantau dilapangan, oleh
pihak kontraktor telah selesai melakukan pekerjaan fisik (penanaman pipa dan pembuatan reservoar (bak penampung) sekitaran akhir tahun 2021.
Pernah diberitakan media ini, Pelaksana Proyek, Joko Simanjutak menjelaskan, jaringan pipa transmisi sepanjang 13,2 km dengan menggunakan pipa high density polyethylene (HDPE) berdiamaeter 400 mm dan pipa GIP dengan target suplay air bersih 100 liter per detik.
"Seluruh pekerjaan intake, pipa transmisi dan reservoar diperkirakan rampung November 2021. Karena itu kita terus kebut item-item pekerjaannya," kata Joko,ketika Bupati Taput Nikson Nababan turun kelapangan memantau proses pembangunannya di reservoar Sipoholon .
Sumber Realitasonline menyebut, ketika dilakukan uji coba menyalurkan air melalui pipa, beberapa hari lalu terlihat ada kebocoran dititik tertentu.
Tepatnya diwilayah dusun Hutabagot kecamatan Tarutung,seperti terlihat dalam gambar akibat kebocoran pipa telah menggenangi badan jalan diatas sumber kebocoran.
