Bireuen - Realitasonline.id | Tak saja menjalankan tugas Kamtibmas, Bintara Polisi ini yang betugas di Polres Bireuen juga aktif sebagai guru pembimbing hafalan santri di Dayah (Pesantren) Muhammadiyah Boarding Scool (MBS) Bireuen.
Bukan seorang saja yang mengabdikan diri menjadi guru ngaji di Pesantren yang terletak di lingkungan Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen di Jalan Putro Bungsu Desa Geulanggang Baro Kota Juang Kabupaten Bireuen.
Tetapi ada dua anggota Polres Bireuen yang mengabdi di tempat MBS yang memiliki ratusan santri tersebut.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRA Safaruddin Bantu Korban Kebakaran di Geulumpang Payong Abdya
Pimpinan Dayah (Pesantren) Muhammadiyah Boarding Scool (MBS) Bireuen, Zulhelmi yang ditanya Realitas, Sabtu (22/7/2023) tentang status dua anggota Polres Bireuen di Masjid Taqwa Muhammadiyah Bireuen mengaku mereka adalah guru mengaji di tempat tersebut.
Ungkap Zulhelmi, awalnya dirinya didatangi oleh dua anggota Polisi yang mengaku berdinas di Polres Bireuen.
Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan harapannya agar dapat diberikan kesempatan untuk bisa mengajar di Pesantren Muhammadiyah Bireuen. Sebut ustaz Zulhelmi, ia tidak langsung menerima anggota polisi itu.
Baca Juga: Pemkab Abdya Kali Kedua Raih Penghargaan KLA Katagori Pratama
"Saya sempat tanyakan apakah sanggup, mengingat di sini honornya kecil. Tetapi Mereka menjawab Insya Allah, sanggup. Hal jerih bagi mereka dikatakan tidak jadi soal dan mengaku ingin mengajar di tempat ini supaya tidak hilang hafalannya," tutur Zulhelmi.
Selanjutnya Zulhelmi mengaku melakukan tes kemampuan baca Alquran terhadap ke dua anggota polisi itu, walau keduanya sudah mengaku hafalan 30 juz Alquran.
"Masya Allah, suaranya bagus dan hafalannya lancar, benar - benar hafiz 30 juz Alquran,"ujar Zulhelmi.
Baca Juga: Miris, Cari Dana Perayaan 17 Agustus di Deli Serdang 'Ngemis' di Jalan-jalan
Disebutkan Zulhelmi, kemampuan dua anggota Polres Bireuen itu sudah tidak ada yang harus diragukan lagi. Polisi itu dinilai bisa menjadi guru mendidik santri dalam hal hafalan Alquran.
Pun demikian, Zulhelmi ragu apakah dua Bintara itu bisa membagikan waktu untuk menjalankan tugas pokok sebagai polisi dan tugas mengajar baca Alquran untuk anak umat.
