Disebut Bodoh, Anak Buah Megawati Blak-blakan Sebut DPR RI Manut sama Ketum Partai, Mahfud MD Geleng-geleng

Jakarta - Realitasonline.id | Bambang Wuryanto blak-blakan di depan Mahfud MD menyebutkan bagaimana realitas posisi DPR RI. Anak buah Megawati itu menyebut kalau anggota DPR RI manut dengan para ketua umum (ketum) partainya masing-masing.

Alhasil, pernyataan Ketua Komisi III DPR RI itu memancing respons negatif dari publik, sebenarnya DPR ini mewakili rakyat atau ketum parpolnya masing-masing.

Salah satu respons tersebut datang dari aktivis sekaligus Ketum Ganjarian Spartan, Mohammad Guntur Romli. Diamatinya dalam sebuah unggahan video di Twitternya, Mahfud MD sampai menggelengkan kepala mendengar pernyataan Bambang Wuryanto.

"Prof Mahfud MD sampai geleng-geleng kepala dengar 'kejujuran' anggota DPR ini," katanya seperti dikutip dari Twitternya @GunRomli, Jumat (31/3/2023). (Pernyataan telah disesuaikan PUEBI)

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Pining Gayo Lues, Pj Bupati Instruksikan Dinsos dan BPBD Salurkan Bantuan

"Pertanyannya: DPR itu masih Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Perwakilan Ketum-ketum Parpol? Kok urusan UU yang harusnya jadi kewenangan anggota DPR tapi lobinya harus ke Ketum-ketum Parpol?" sambungnya terheran-heran. (Pernyataan telah disesuaikan PUEBI)

Sebelumnya, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul itu menjelaskan Mahfud MD meminta RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal segera disahkan.

Namun, petugas partai PDIP itu justru menjawab hal yang tak terduga sehingga membuat Mahfud MD geleng-geleng.

"Lobinya jangan di sini (ruang sidang DPR RI Komisi III). Ini korea-korea ini menurut bosnya masing-masing," katanya saat rapat kerja bersama Mahfud MD di Senayan, Jakarta Rabu kemarin.

Sontak jawabannya itu pun mengundang decak tawa anggota Komisi III yang ikut rapat.

"Di sini boleh ngomong galak, Pak. Bambang Pacul ditelepon Ibu, Pacul berhenti! Siap," sambung anak buah Megawati itu. Anggota DPR RI peserta rapat pun makin tertawa terbahak-bahak.

Baca Juga: Gugatan Ditolak Pengadilan, Warga Tetap Dirikan Plank di Areal HGU

Ketua Komisi III DPR RI itu pun terang-terangan bilang kalau pembatasan uang kartal sulit diterapkan di Indonesia.

"Presiden pernah nanya sama saya RUU Pembatasan Uang Kartal. Pak Presiden, kalau RUU Pembatasan Uang Kartal (disahkan), pasti DPR nangis semua," katanya.