Sementara itu, hadis lain juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW banyak berpuasa di bulan sya'ban, bukan Muharram.
Pertama, ada kemungkinan bahwa Rasulullah SAW baru mengetahui tentang keutamaan puasa Muharram di akhir hayatnya.
Kedua, bahwa Rasulullah SAW juga pernah memahami tentang keutamaannya tetapi beliau tidak memperbanyak puasa di bulan Muharram karena uzur seperti sedang dalam perjalanan sakit dan lain-lain.
Baca Juga: Presiden Negara Lain Bertanya Cara Ngurus Indonesia ke Jokowi: Memang Rumit
Al Qurtubi yang dikutip dari As-Suyuti dalam Ad-Dibaj 'ala Shahih Muslim
إنما كان صوم المحرم أفضل الصيام من أجل أنه أول السنة المستأنفة فكان استفتاحها بالصوم الذي هو أفضل الأعمال
Artinya:"Puasa Muharram lebih utama karena di awal tahun alangkah baiknya jika diawali tahun baru dengan berpuasa karena puasa termasuk amalan yang paling utama."
Baca Juga: Presiden Negara Lain Bertanya Cara Ngurus Indonesia ke Jokowi: Memang Rumit
Dengan memperbanyak puasa di bulan Muharram merupakan suatu sunnah dan sebagai pembuka tahun baru.
Seyogianya pada tahun baru dihiasi dengan amal saleh serta puasa termasuk amalan yang paling utama.
Baca Juga: Presiden Negara Lain Bertanya Cara Ngurus Indonesia ke Jokowi: Memang Rumit
Di bulan selanjutnya ketika menjalankan ibadah puasa sunnah akan dilakukan tidak berhenti sampai akhir bulan Muharram.
Karena selain awal tahun baru banyak hadis yang disebutkan bahwa tanggal 10 Muharram dianjurkan untuk berpuasa.
Baca Juga: Tinjau Lokasi TMMD 117, Petani Salak Curhat Soal Ini ke Dandim 0212/Tapsel
Sebagaimana Zainuddin Al Malibari dalam Fathul Mu'in mengatakan bahwa:
