Langkat - Realitasonline.id| Terkait kematian Hendra Ginting beredar beredar isu miring. Ada pengakuan bahwa penyebab peristiwa itu karena PUK FSPTI-KSPSI (Sejahrahta Sembiring) pimpinan Rizal sampai di sebuah warung kopi di perlintasan jalan desa tanjung keliling.
Katanya anggota PUK FSPTI-KSPSI ( Edi Bahagia) yang diketuai Heri sengaja mencegat sehingga terjadi bentrok fisik. Kakak kandung korban, Sinik bru Ginting (40) warga dusun Garunggung Kecamatan kuala minta Polres Langkat fokus dengan perbuatan kriminalnya.
Baca Juga: Kasian Seorang Bapak Menangis Dipinggir Jalan, Bapak: Saya Dibentak Anak Saat Acara Wisudanya
Sinik kepada awak media mengatakan dari pengakuan tersebut Polres Langkat jangan mudah terpengaruh dengan isu miring.
Pelaku kejahatan yang menyebabkan adik kandung saya kehilangan nyawa diduga ada yang memerintah/ aktornya. Jadi Polres Langkat harus fokus dan periksa semua yang berhubungan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Tebing Tinggi Sambut Juara MMA kelas Starwieght Rustam Hutajulu
Dia minta gunakan logika berfikir, Di informasikan sekelompok orang (pelaku) menggunakan mobil dan membawa senjata tajam sampai di sebuah warung kopi di perlintasan jalan desa tanjung keliling. Sedangkan beberapa jam waktu itu, adanya mediasi terkait bagi hasil kerja di Polsek Salapian tidak membuahkan hasil alias tidak sepakat, Disiini korban tidak tau apa-apa, dia hanya pekerja yang diketahui sedang duduk duduk di warung, Katanya.
Dari keterangan tersebut diatas sudah sangat jelas bahwa mereka lah yang mendatangi korban dan berencana menghabiskan nyawa adik saya. Kami tidak percaya begitu saja bang, hukum harus ditegakkan, pintanya.
Baca Juga: 148 Balita di Kecamatan Angkola Selatan Tapsel Imunisasi Polio Tahap II
Waktu jalan terus kami pun merasa terancam dan ketakutan, Selain aktor, para pelaku lainnya pun masih berkeliaran. Kami berharap Polres Langkat dan Poldasu cepat menyelesaikan masalah ini "Tangkap seluruh pelaku dan usut kenapa peristiwa ini bisa terjadi, Hukum pembunuh adik kandung kami seberat beratnya, Katanya.
Di sisi lain,Niko Sembiring (33) yang juga korban penganiayaan bersama-sama kepada awak media menjelaskan, Saat itu Selasa, (16/5) sekitar jam 17.00 Wib bersama almarhum kami duduk duduk diwarung Tolek di Dusun 3 Sukamulya Desa Perkebunan Tanjung Keliling Kabupaten Langkat.
Baca Juga: Oknum Korwilcam Pendidikan di Deliserdang Paksa Sekolah Beli Buku
Tak seperti biasanya, Kami terkejut tiba-tiba sekitar 10 orang sampai di warung dan dengan serentak mengatakan kalimat bunuh. Tidak sempat menghindar korban pun diserang secara bersama-sama lalu terjatuh sehingga korban tewas di bacoki, Ungkap Niko saat diwawancarai awak media.
Sedangkan saya dalam penyerangan mengalami luka dibagian pinggang, Untungnya pada saat itu saya berhasil melarikan diri, ujarnya.
