Di lain sisi, ekonom Nurul Aulia Dewi memperingatkan korporasi perbankan bahwa tantangan akan tetap ada di tengah kinerja keuangan yang memuaskan, karena semakin besar korporasi bias jadi semakin besar kepercayaan publik tetapi bila sekali melakukan kelalaian ini akan terhitung fala bagi setiap individu konsumen.
“Tingginya persaingan dengan bank digital murni dan fintech menuntut inovasi yang kontinu. Keamanan siber juga menjadi isu krusial, mengingat meningkatnya ancaman kejahatan digital. Maka, korporasi bank harus aware dengan hal ini,” jelasnya.
“Saya melihat bahwa strategi omnichannel CIMB Niaga ini menggabungkan antara kekuatan digital dengan layanan fisik sehingga memberi keunggulan yang kompetitif. Di saat banyak bank menutup cabang, CIMB Niaga justru memperkuat cabang digital untuk memberikan sentuhan personal yang tidak bisa digantikan teknologi semata,” pungkasnya.