Realitasonline.id| Kalau saja Anda adalah orang yang berjiwa ksatria dan ingin memiliki Arca Emas, mungkin Andalah orang yang sedang dicari Siluman Ratu Wringin Branjang.
Namun, jangan gegabah, salah sedikit saja, Anda akan digiring ke Goa Kematian. Buktinya, di dalam goa ini sudah terserak tulang belulang manusia.
Perburuan Arca Emas di komplek Candi Wringin Branjang di Jawa Timur sudah bertahun-tahun berlangsung. Namun belum satupun orang dapat memilikinya.
Konon, Arca Emas itu saat ini dimiliki seorang ratu yang amat cantik, yaitu Ratu Wringin Branjang. Namanya memetik nama Candi Wringin Branjang.
Walaupun cantik, namun Ratu Wringin Branjang dapat bersikap kejam terhadap manusia. Terutama kepada manusia yang bersifat angkara murka dan sombong.
Bagi manusia sombong atau berani menyumpahi penunggu Candi Wringin Branjang ini maka tidak ayal akan digiring sang ratu ke Goa Kematian.
"Kami menyebutnya Goa Kematian, karena di goa tersebut sudah terserak puluhan kerangka manusia yang tidak kami ketahui siapa saja mereka itu," tutur Mbah Ardjo Sumitro alias Mbah Ardjo Genthelut, 84 tahun, yang menjadi juru kunci Candi Wringin Branjang.
Komplek Candi Wringin Branjang merupakan tempat yang sangat terpencil. Letaknya jauh dari perumahan penduduk.
Bagi mereka yang gemar tirakat, tempat ini sangat cocok untuk bersemedi. Dari pusat Kota Blitar, menuju arah timur sekitar 20 Km. Sampai di perempatan Kecamatan Telun belok ke Utara menuju arah lereng Gunung Kelud yang berjarak sekitar 15 Km.
Di situlah terletak Candi Wringin Branjang. Meskipun Gunung Kelud sudah beberapa kall meletus, komplek candi ini tidak pernah terhanyut lahar, karena terlindung oleh Gunung Gedhang yang menjulang tinggi.
Konon, di puncak Gunung Gedhang inilah Ratu Wringin Branja bersemayam. Sedang Goa Kematian menghadap ke Timur pada lereng curam hampir 90 derajat.
"Goa Kematian itu sangat wingit Nak," kata Mbah Ardjo Genthelut.
"Memang tempatnya sulit dijangkau, sehingga tidak banyak orang yang berani ke tempat itu. Saya yang tua ini baru sekali ke tempat itu. Tapi, waktu itu sesampai di mulut goa, saya sudah mengurungkan diri untuk masuk.