Kejari Toba Samosir masih Telaah Laporan Warga Toba Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Jagung Tahun 2021

photo author
- Jumat, 1 November 2024 | 14:59 WIB
Kantor Kejari Toba Samosir  (Realitasonline.id/MS)
Kantor Kejari Toba Samosir (Realitasonline.id/MS)

"Sementara pengadaan bibit jagung tersebut bertujuan untuk pemulihan ekonomi nasional. Tentu, hal itu berbeda antara ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional, kecuali ada kajian lain soal ini," terangnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan perihal proses pemesanan bibit jagung tersebut. Dalam kajiannya, ia mempertanyakan siapa oknum berinisial RS.

"Proyek itu dikerjakan oleh CV Singa Tao. Tapi, banyak kita dengar bahwa yang mengerjakan proyek itu bukanlah CV Singa Tao melainkan ada oknum yang dihunjuk dan menggunakan CV Singa Tao. Kita jadinya bertanya apa latar belakang Dinas Pertanian Kabupaten Toba memilih oknum yang berinisial RS ini," tuturnya.

Baca Juga: Saat Pelantikan DPRD, Massa Lakukan Aksi Demo Sebut Sergai Darurat Korupsi, Begal hingga Judi, Wakil Rakyat Jangan Diam!

"Sejauh yang kita tahu, CV Singa Tao belum pernah mengadakan bibit jagung dalam skala besar. Siapa RS dan apa alasannya kenapa dia dihunjuk pelaksana dalam proyek ini," terangnya.

"Apakah RS ini keluarga bupati atau orang dekat keluarga bupati? Lalu, soal bibit. Kita tidak mengatakan semua bibit tersebut palsu. Tapi ada indikasi ada yang dipalsukan, itu jelas," terangnya.

"CV Singa Tao juga meminta UD Riski untuk memesan bibit jagung tersebut melalui distributor dengan nama Corteva. Ternyata, dari informasi yang kita dapat, bibit jagung yang dipesan UD Riski hanya sebesar 38 ton. Sementara, sesuai kontrak, bibit jagung yang dibutuhkan sebanyak 50,4 ton," 

Baca Juga: Kompolnas Desak Polda Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PPPK Langkat, LBH Medan Sebut ada Kriminalisasi Guru Honorer

Ia juga menyampaikan adanya kejanggalan soal pengadaan bibit jagung tersebut.

"Maka, 12,4 ton ini darimana diambil. Apakah diambil dari merek selain P32 ataukah palsu ataukah dipalsukan? Ini kan bisa dilihat sebagai indikasi. Bahkan, rekan wartawan juga melihat bagaimana perbedaan antara bibit yang diterima dari Dinas Pertanian Toba dengan yang dari toko," sambungnya.

"Lalu, kita bicara soal kerugian negara. Program ini baik dengan adanya perencanaan yang baik. Mulai dari proses tanam hingga pascapanen seharusnya mendapat jaminan dari pemerintah," terangnya.

Baca Juga: Kasus Korupsi Seleksi PPPK Langkat Belum Usai, Polda Sumut Panggil Ahli Digital Forensik

Selain menyurati KPK, ia juga menyampaikan laporannya ke Kejari Toba Samosir,  Rabu (30/10/2024).

"Saya sudah menyurati KPK melalui pos. Dan seharusnya menyampaikan apa hasil pemeriksaan mereka dari laporan sebelumnya oleh Laskar Merah Putih Toba," pungkasnya. (MS)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X