realitasonline.id - Medan | Tudingan beberapa kelompok mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat, terhadap pabrik minyak makan merah Pagar Merbau dianggap mangkrak, berbuntut panjang.
Koperasi Pujakesuma yang ditunjuk pemerintah sebagai pengelola dan penanggung jawab operasional akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan beberapa oknum yang menyebut dirinya sebagai aktivis ke Polda Sumatera Utara.
Hal ini diungkapkan Manager Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Rony Lesmana MH usai buat laporan pengaduan, di Mapolda Sumut, Kamis (24/7/2025).
"Kita menduga ada pihak-pihak tertentu yang ingin proyek pemerintah di bidang hilirisasi sawit ini gagal. Cita-cita pembangunan pabrik minyak makan merah yang akan dikembangkan di seluruh Indonesia tentunya akan mengganggu segelintir pihak terutama mereka dari kalangan oligarki,"ujar Rony.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah gencar menertibkan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak goreng nakal yang memonopoli kebutuhan masyarakat akan minyak goreng.
“Karena pabrik minyak makan merah dan tata niaga dari hulu sampai ke hilir dipercayakan pemerintah kepada badan usaha koperasi tidak bisa badan usaha lain seperti PT,“ ujcapya.
Hal itu jelas merupakan keberpihakan pemerintah yang saat ini memang sedang menggalakan koperasi di setiap pelosok Indonesia.
"Jadi jika saat ini ada pihak-pihak yang berusaha mengganggu dengan menciptakan opini negatif tentang pabrik minyak makan merah yang dituding mangkrak merupakan musuh bersama dan penghianat bangsa,"tuturnya.
Untuk itu, menurut Rony, ia dan koperasi serta masyarakat petani kelapa sawit akan berada di garda paling depan untuk menghadapi oknum oknum yang mengatasnamakan aktivis ini.
Baca Juga: Berkunjung ke Sumut, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang
Diberitakan sebelumnya, Koperasi Pujakesuma selaku pengelola pabrik minyak makan merah menyesalkan tudingan sejumlah oknum mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat dengan menyebut pabrik minyak makan merah mangkrak.
"Mereka mengiring opini seolah-olah program pemerintah ini gagal. Mengatasnamakan mahasiswa dan masyarakat mereka menggelar demo dan membuat opini di media seolah-olah program ini gagal,"ucap Rony.