Medan - Realitasonline.id | Puluhan elemen masyarakat dari Masyarakat Garuda Sumatera (MARGA-SU) menggelar aksi unjukrasa di depan gedung DPRD Sumut, Kamis (22/2023) menyoroti 100 anggota dewan menghamburkan dana sosialisasi peraturan daerah (sosper) sebesar Rp 100 miliar setiap tahunnya.
"Kita telah melakukan investigasi banyak kecurangan dan menilai kegiatan wakil rakyat itu tidak memberi manfaat," kata kordinator aksi, Har Gopal RAM, dalam orasinya di hadapan puluhan personel dari Polrestabes yang mengawal aksi tersebut.
Gopal, yang juga Ketua MARGA-SU itu, menyebut kegiatan berupa Sosper dan pengawasan pembangunan (wasbang) tidak sesuai dengan pagu anggaran yang dialokasikan bahkan ada oknum anggota dewan yang menggunakan satu spanduk untuk dua kegiatan yang berbeda.
Baca Juga: Diduga selewengkan DD, Dua Oknum Kades Dilaporkan ke Polres Labuhanbatu
"100 anggota DPRD Sumut terkesan memanfaatkan dana kegiatan itu untuk kampanye dengan niat untuk maju kembali sebagai wakil rakyat, " kata Har Gopal.
Harusnya, lanjut Gopal, para wakil rakyat itu harus mengedepankan kepentingan rakyat banyak dibandingkan dengan berlomba-lomba menghabiskan anggaran yang menurut mereka tidak memberi manfaat.
Karenanya, MARGA-SU meminta inspektorat harus terus mengawasi, memonitoring anggaran itu, agar dana yang dialokasikan tidak disalahgunakan oleh wakil rakyat itu.
Baca Juga: Hakim Bela Jaksa, Prapradilan Mantan Kadiskes Deli Serdang Ditolak
"Bahkan kami tidak segan-segan melaporkan ke kepolisian dan pengadilan bila kami melihat ada kejanggalan itu dilakukan terang-terangan," katanya, seraya menambahkan, pihaknya akan terus melakukan monitoring.
Aksi demo ini tidak direspon anggota dewan karena seluruhnya menghadiri kegiatan paripurna tentang laporan kunjungan dewan ke daerah-daerah. Usai berorasi, massa aksi meninggalkan gedung dewan dengan tertib.
Salah seorang anggota DPRD Sumut menyebutkan, mereka menggelar sosper maupun reses 3 kali dalam setahun. Setiap tahun dana reses ini mengalami kenaikan, setelah sebelumnya dana reses dewan pada TA 2021 sekitar Rp200 – Rp250 juta/dewan. Pada TA 2023 dana reses naik menjadi Rp350 juta/dewan.
Baca Juga: Tersangkut DD, Kepdes Salaon Dolok Kembalikan Ratusan Juta, Kasipidsus : Jangan Bermain-main
Disebutkannya, setiap anggota dewan mendapat “jatah” sebesar Rp300 juta, untuk dihabiskan dalam 10 kali pertemuan dengan masyarakat pemilihnya, dengan rincian sewa tenda, kursi, beli kue, makan dan minum serta uang amplop yang jumlahnya bervariasi sebesar Rp50.000 – Rp75.000/orang (uang ongkos) bagi masyarakat yang diundang menghadiri pertemuan reses, dengan menunjukkan kupon undangan.(Rmi)
