Belitung Timur - Realitasonline.id |
Dengan berharap satu persepsi demi kemajuan tambang rakyat, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kabupaten Belitung Timur menggelar kegiatan diskusi.
Kegiatan itu dilaksanakan bersama LSM, ormas, wartawan dan Pemkab Belitung Timur serta Forkopimda lainnya di rumah Makan Fega Desa Baru Kecamatan Manggar, Kamis (4/5/2023).
Gatot Sugiharto Ketua Umum APRI kepada media mengatakan bahwa setiap daerah sering kali perjuangan itu terhambat. Hal itu dikarenakan terlalu banyak konflik atau ketidaksamaan persepsi.
Baca Juga: Kemnaker Buka Beasiswa, Kuliah D3 hingga D4 di Polteknaker Gratis Seratus Persen
"Saya berharap hari ini itu semua menjadi satu persepsi, satu tujuan dan satu semangat, bahwa memang untuk wilayah Belitung Timur khusunya yang memang secara historis dan secara alami memang memiliki kekayaan alam berupa timah," katanya.
"Harus sepakat bahwa seharusnya kegiatan pertambangan rakyat timah ini harus dimajukan, dijadikan profesional. Dan akhirnya menjadi masyarakat yang merupakan penambang-penambang bertanggung jawab terhadap pengolahn timah," imbuh Gatot Sugiharto.
Dia berharap tidak hanya menambah saja tapi juga sampai ke hilir karena menurut Presiden Jokowi sering digembar-gemborkan mengapa timah bauksit dilarang diekspor.
Menurutnya hal itu karena supaya dibangun pabrik atau pengelolaan di Indonesia dan termasuk beberapa produk turunan di lokasi tersebut dan memiliki nilai tambahan yang lebih besar.
Baca Juga: Segudang Manfaat Minyak Jarak untuk Wajah
"Saya juga pengin di Belitung Timur ini tumbuh industri-industri hilir dari bahan baku timah sehingga nilai tambahan menjadi besar dan pembukaan lapangan kerja menjadi besar," kata dia lagi.
Menurut dia yang paling penting dari pemerintah, dari aparat dan kepala desa juga dari banyak unsur-unsur yang dominan semua jalan atas kesamaan tujuan.
"Mungkin nanti Ketua DPC harus membuat forum 2 bulanan atau 3 bulanan, untuk hal ini sehingga setiap masalah yang terjadi nanti mendapatkan solusi secara internal di Belitung Timur," katanya.
"Pokoknya intinya justru itu kita cari gitu jadi supaya kita enggak kontraproduktif terhadap semua hal. Kita nggak suka sama nelayan dan lainnya jadi enggak produksi, kita enggan suka dengan penambang kita ribut penambang," tutur dia.
Menurut Gatot keributan hanya berdampak pada tidak produktifnya kegiatan ekonomi yang sebelumnya dilakukan bersama-sama. Setiap ada masalah harus dibicarakan bersama agar mendapatkan hasil musyawarah mufakat.
