Realitasonline.id - Binjai | Kejaksaan Negri Binjai (Kejari) mengungkap kerugiaan negara sebesar Rp 2,6 Milyar atas dugaan tindak pidana korupsi pengerjaan proyek di wilayah Kota Binjai. Guna melengkapi berkas kelanjutan tindak pidana, pihak Kejari Binjai melakukan pengeledahan di kantor PUTR Binjai, Rabu (8/10).
Pengeledahan tersebut buntut atas penahanan, Plt Kadis PUTR, RD, PPTK, SFZ yang sebelumnya, Senin (6/10) ditetapkan sebagai tersangka dan titipkan penahanan di Rutan Kelas 2 A, Binjai Jalan Gatot Subroto, Binjai.
Dari hasil penyidikan tim dan ahli menyebutkan terdapat 2 dugaan proyek fiktip sebesar Rp 1.499.928 Milyar pemeliharaan berkala jalan Samanhudi TA 2024 bantuan Pemprovsu Dana Bagi Hasil Sawit (DBHS) sebagai pelaksana CV Amanah di duga fiktif.
Baca Juga: Agen Pertamina Mengeluh, Dapur MBG di Taput Ditengarai Lahan Mafia Gas
Selain itu, kerugian negara juga terjadi pelaksanaa proyek sebagai pelaksana CV Arif pemeliharaan berkala jalan Gunung Sinabung, Binjai Selatan nilai kontrak sebesar Rp 2,5 Miliar anggaran keseluruhan di tarik namun peekerjaan di lapangan di duga tidak jelas.
Kepala Kejaksaan Negri Binjai, Dr Iwan Setiawan SH MH, dalam konfrensi persnya menyebutkan, ketiga tersangka kini dalam tahanan atas dugaan tidak pidana korupsi proyek dengan total keseluruhan Rp 14,9 Milyar dua tahun mata anggaran yakni tahun 2023 sebesar 7,9 Milyar dan 2024 Rp 6,9 Milyar anggaran yang di peroleh dari Dana Bagi Hasil Sawit (DBHS) Provsu.
Baca Juga: Pemuda Manggeng Raya Apresiasi Bupati Safaruddin, Dorong Moratorium Perizinan Tambang di Abdya
