Ditemukan 351 Pelabuhan Tikus, 5 Fakta Terkini Kasus Penyelundupan Terbaru yang Dibongkar Menko Polkam Budi Gunawan, Singgung Ujung Timur Pulau Sumate

photo author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 12:37 WIB
Menko Polkam Budi Gunawan menyinggung soal pelabuhan tikus  terkait kasus penyelundupan. (Realitasonline.id/Dok)
Menko Polkam Budi Gunawan menyinggung soal pelabuhan tikus terkait kasus penyelundupan. (Realitasonline.id/Dok)

Budi membeberkan, nilai atau jumlah penggagalan dalam kasus penyelundupan itu.

Temuan barang selundupan itu meliputi hasil tangkapan penyelundupan tekstil, tembakau, minuman keras, dan aksesoris, besi, baja, elektronik, kosmetik, gading gajah, dan kayu rotan.

Terdapat juga hewan dan tanaman dari hasil selundupan barang ilegal yang ditemukan desk penyelundupan RI.

"Desk juga mengamankan hewan dan tanaman hasil selundupan. Seperti kera ekor panjang, babi, burung, ayam, lobster, daging, beras, bibit dan benih tanaman, buah serta tanaman hias," terangnya.

Baca Juga: Pengusaha Muda Brilian 2024 Bukti Keberpihakan BRI, Kembangkan UMKM Berdaya Saing Global

Geliat Prabowo Tindak Tegas Penyelundupan

Dalam kesempatan yang sama, Budi mengatakan hasil temuan desk penyelundupan ini menunjukkan keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam menindak tegas pelaku penyelundupan.

Menko Polkam itu menyebut, tujuan pengusutan kasus penyelundupan itu demi menjaga kestabilan ekonomi juga untuk melindungi konsumen dari barang bahaya atau palsu, serta bentuk keberpihakan pemerintah kepada industri dalam negeri dan UMKM.

"Mohon dukungan masyarakat dalam upaya pemerintah memberantas barang penyelundupan agar negara tidak dibanjiri barang selundupan ilegal," tutur Budi.

"Sehingga industri negeri terlindungi dan memiliki daya saing baik di pasar domestik dan internasional," tandasnya.

Terdapat 351 'Pelabuhan Tikus' Barang Selundupan

Menko Polkam menyebut, terdapat 351 'pelabuhan tikus' yang digunakan sebagai pintu masuk penyelundupan.

Budi menjelaskan pelabuhan tikus itu salah satunya paling banyak berada di wilayah Timur Pulau Sumatera. Oleh sebab itu, pihaknya kemudian menerjunkan satgas khusus untuk mengawasi lokasi tersebut.

"Satgas laut itu khusus maksimal memantau yang di wilayah Sumatera bagian timur karena memang ini yang paling padat lalu lintas lautnya begitu," terang Menko Polkam RI.

"Di sini disebut dengan jalur tikus, kalau dari pemetaan jumlah lebih 300 lebih (jalur tikus)," sambung Budi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X