Paluta - Realitasonline.id| Gubernur Edy Rahmayadi pada perayaan Waisak 2567 BE mengajak umat Budha untuk terus melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhur nusantara. Di antaranya membangun kembali situs Candi Bahal di Kabupaten Paluta Sumatera Utara lebih rapi dan megah.
Hal ini disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri perayaan Waisak 2567 BE/2023 M bersama ribuan umat Budha di Candi Bahal Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Minggu 4 Juni 2023.
“Mari kita bangun kembali situs Candi Bahal ini dengan lebih megah Pak Bupati. Serahkan saja pada umat Budha yang ahlinya untuk membangun Candi Bahal ini,” ucap Gubernur Edy Rahmayadi dihadapan para Bikshu yang mengikuti perayaan Waisak.
Baca Juga: FGM Aceh Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pembakaran Balai Pengajian Muhammadiyah Di Bireuen
Hadir pada perayaan itu Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra, Bupati Paluta Andar Harahap, Ketua Walubi Sumut Brilian Mukhtar, Pembina Permabudi Budi Sulistio, Forkopimda Paluta, serta ribuan umat Budha.
Edy Rahmayadi mengatakan pemugaran candi Bahal ini lebih bagus dan megah lagi untuk membuktikan generasi yang akan datang bahwa di Sumatera Utara memiliki keragaman dan keharmonisan budaya. Selain itu bertujuan agar situs Candi Bahal lebih terawat .
“Ke depan tidak hanya situs ini, namun semua warisan budya yang kita miliki agar lebih ditata rapi dan megah agar lebih terawat,” katanya.
Baca Juga: Baskami dan KPCDI Bahas Fasilitas Cuci Darah RS Pemerintah di Sumut
Edy Rahmayadi juga mengucapkan selamat merayakan Waisak bagi umat Budha. Diharapkan perayaan Waisak ini memberikan berkah bagi negara dan Sumut tentunya. Edy Rahmayadi juga meminta perayaan Waisak di Candi Bahal ini dapat dilakukan rutin setiap tahunnya.
Sementara itu, Bupati Paluta Andar Harahap mengucapkan terima kasih pada umat Budha yang melaksanakan perayaan Waisak 2567 BE di Kabupaten Paluta. Menurutnya ini merupakan cambuk bagi Kabupaten Paluta untuk dapat memperbaiki cagar budaya ini lebih baik lagi.
“Kami merasa terhormat, perayaan Waisak ada di sini dan ini juga cambuk bagi kami untuk memperbaiki Candi Bahal ini agar lebih baik lagi,” katanya.
Baca Juga: Subuh Keliling Ke 312 Wilayah Aceh, 400 Warga Muhammadiyah Abdya Padati Masjid Ayah Gadeng
Andar juga menyampaikan perayaan Waisak di Paluta merupakan bentuk toleransi dan keharmonisan yang ada di Sumut, untuk terus dijaga dan dirawat.
Perayaan Waisak di Candi Bahal ini sendiri dimulai dengan ritual meditasi yang dipimpin puluhan Bhante (Biksu) yang diikuti ribuan umat Budha. Kemudian dilanjutkan dengan ritual San Pu Ika Pai yang bermakna tiga langkah hati pikiran dan perbuatan.
Artikel Terkait
Aksi Demo Gema Paluta di Kantor Bupati Sempat Bentrok, Massa Tuntut Ini
Rencana Perayaan Waisak Di Candi Bahal, KBP3 Polri Paluta : Itu Bukan Tempat Ibadah
Ribuan Umat Buddha Sumut Turun Ke Candi Bahal Paluta Rayakan Hari Trisuci Waisak 2023